PT
PLN Persero Wilayah Sumatera Barat peduli dengan industri kecil
Payakumbuh. Bekerjasama dengan Dinas Koperindag Payakumbuh, sebanyak 40
keluarga miskin diberikan pelatihan kerajinan bordir. Pelatihan ini
dibuka Walikota Payakumbuh diwakili Sekdako Payakumbuh, H. Irwandi, SH, di Pondok Promosi Industri di Medan nan Bapaneh Ngalau Indah Payakumbuh, Senin (15/10). Manager
SDM Komunikasi Hukum dan Adminitrasi PLN Sumbar, Sugeng Budiyono dan
Manager Are, Zul Fadli, ikut hadir dalam acara pembukaan pelatihan ini.
Sekdako
Payakumbuh Irwandi, SH, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi
yang setinggi-tingginya kepada PT PLN Wilayah Sumatera Barat, yang cukup
peduli dalam memberdayakan keluarga miskin di kota ini. Walikota
berharap, kepedulian yang sama juga diikuti oleh BUMN-BUMN lainnya,
untuk mengurangi angka kemiskinan di Payakumbuh.
Menurut
Sekdako, hasil kerajinan rakyat Payakumbuh, baik berupa industri
makanan dan kerajinan bordir atau ayaman, sudah lama diketahui publik.
Tapi, tenaga pengrajin Payakumbuh, belum mampu memberikan kontribusi
positif terhadap diri meraka sendiri. Karena, hasil produksi yang
mereka buat, untuk mengisi kebutuhan pengusaha di Padang dan
Bukittinggi. Tak jarang, hasil produksi tersebut, berganti nama dengan
merek dagang berbeda, milik pengusaha tersebut. “Sapi punya susu,
bendera punya nama,” sebut sekdako.
Pelatihan
yang dilakukan Koperindag dan PLN ini, ingat sekdako, seyogianya,
memotivasi peserta, agar secara berkelompok, menjadi pengusaha yang
besar dan profesiona. Soal modal usaha, katanya, pemko akan memberikan
pembinaan dan perhatian yang besar. Walikota Riza Falepi, kata
sekdako, ingin Payakumbuh menjadi pusat ekonomi terkuat di sumbar.
Kadis Koperindag
Payakumbuh Indra Syofyan, SE, M.Si, Kabid Industri Perdagangan Abdul
Somad, SH didampingi Kasi Pengembangan Industri dan Perdagangan Erizon,
S.Sos, menginformasikan, pelatihan berlangsung selama 20 hari, yang akan
berakhir pekan pertama November mendatang. Menurut Abdul Somad, selama
20 hari itu, para peserta sudah mempunyai ketrampilan bordiran. Karena,
keseluruh peserta, sudah memiliki ketrampilan dasar dibidang jahit
menjahit.
Pasca
pelatihan, menurut Abdul Somad, seluruh peserta akan dimediasi untuk
bekerja pada beberapa pengusaha bordir di Payakumbuh.
Keinginan PLN dan Dinas Koperindag, keluarga miskin yang berlatih bordir itu, setelah ini kehidupannya lebih meningkat ekonominya. “Kita tak ingin, pelatihan ini berlalu tanpa makna. Harus membawa perubahan bagi keluarga miskin bersangkutan,” tegasnya.
Keinginan PLN dan Dinas Koperindag, keluarga miskin yang berlatih bordir itu, setelah ini kehidupannya lebih meningkat ekonominya. “Kita tak ingin, pelatihan ini berlalu tanpa makna. Harus membawa perubahan bagi keluarga miskin bersangkutan,” tegasnya.